Onlenpedia.com | Tak terasa, bulan Ramadhan sudah hampir usai dan tiba saatnya untuk menyambut Hari Kemenangan. Pada momen ibarat inilah, banyak orang yang mencari tahu perihal peluang urusan ekonomi yang menjanjikan menjelang Lebaran.
Sebenarnya ada banyak usaha/bisnis yang menjanjikan menjelang Lebaran, namun yang dibahas di sini hanya salah satunya saja. Adapun urusan ekonomi yang dimaksud ialah jualan mainan yang sedang tren.
Sebenarnya ada banyak usaha/bisnis yang menjanjikan menjelang Lebaran, namun yang dibahas di sini hanya salah satunya saja. Adapun urusan ekonomi yang dimaksud ialah jualan mainan yang sedang tren.
Lantas, ibarat apakah potensi perjuangan menjelang Idulfitri (jualan mainan yang sedang tren) tersebut?
Peluang perjuangan jualan mainan menjelang Lebaran
Bicara perihal peluang perjuangan menjelang Lebaran, tampaknya (juga) tak lepas dari yang namanya anak-anak. Ya, belum dewasa menjadi salah satu 'pangsa pasar' yang empuk dalam menjalankan urusan ekonomi menjelang Lebaran.
Sekilas mengenai 'kebutuhan' anak-anak, biasanya mereka 'lebih membutuhkan' yang namanya mainan. Mereka rela merogoh kocek (hasil dari zakat) guna membeli mainan yang mereka sukai. Alhasil, dengan berjualan mainan -- dijamin perjuangan anda akan laris-manis menjelang Lebaran.
Sebelum anda memutuskan untuk menjalankan perjuangan jualan mainan menjelang Lebaran, ada baiknya supaya anda membaca 3 hal di bawah ini. Berikut ini ada 3 alasan kenapa jualan mainan sangat menjanjikan menjelang Lebaran, diantaranya:
1. Karena belum dewasa dapat uang zakat
Momen Lebaran, biasanya belum dewasa akan menerima zakat dari orang-orang terdekatnya.
Lantas, uang tersebut digunakan untuk apa?
Umumnya, belum dewasa akan mengikuti 'naluri alami' mereka -- yaitu untuk memenuhi kesenangan mereka. Dan membeli mainan menjadi salah satu pilihan yang sempurna bagi mereka untuk menghabiskan uang.
Melihat akan 'naluri alami' belum dewasa di atas, anda mampu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjalankan perjuangan jualan mainan. Jangan lupa, jual-lah mainan yang sedang ngehits, sebab lebih berpotensi untuk 'laku keras'.
Baca juga:
2. Orang-orang Indonesia suka mengikuti tren
Pada umumnya orang-orang Indonesia sangat menyukai tren, hal itu juga berlaku pada mainan. Ketika sebuah mainan menjadi tren dan viral, maka akan banyak undangan akan mainan tersebut. Imbasnya, yang menjual mainan akan kebanjiran orderan.
Hal ibarat ini mampu anda coba, yakni dengan menjual mainan yang sedang hits. Sebagai contoh, di tahun 2017 ini -- mainan yang sedang ngetrend adalah spinner. Cobalah menjual produk tersebut, dan rasakan ibarat apa larisnya.
3. Mainan tak memiliki tanggal kadaluwarsa, mampu disimpan untuk jangka waktu yang lama
Tak ibarat produk masakan yang berpotensi busuk (apabila tidak laku), produk berupa mainan tak memiliki masa kadaluwarsa.
Apabila anda menjalankan perjuangan jualan mainan dan mainannya tidak laku, anda masih mampu menjualnya di waktu-waktu selanjutnya. Bahkan mainan tersebut masih mampu 'disimpan' untuk dijual pada Idulfitri tahun depan.
Bandingkan dengan produk masakan yang apabila tidak laku -- berpotensi menjadi busuk / kadaluwarsa. Tentu akan ada 'kerugian tak terduga', kalau produk masakan yang dijual tidak laku.
Baca juga:
Berjualan mainan menjadi salah satu peluang perjuangan menjelang Idulfitri yang mampu anda coba. Ingat, urusan ekonomi ini sangatlah menjanjikan -- mengingat banyak belum dewasa yang 'rutin' membeli mainan tiap Lebaran. Dan hal itu tak lepas dari banyaknya uang zakat yang mereka peroleh dari kerabat mereka.
Bagaimana menurut anda?
Comments
Post a Comment