Ada banyak sekali sistem ekonomi yang dianut negara-negara di dunia. Sebagian besarnya menganut sistem ekonomi:
1. Liberal
2. Sosialis
3. Campuran
4. Syariah Islam.
Untuk postingan kali ini kita akan mengulas perihal sistem ekonomi sosialis. Ada beberapa negara yang menganut sistem ekonomi tersebut, dan di sini akan dipaparkan perihal negara-negara yang dimaksud.
Lantas, negara mana saja yang menganut sistem ekonomi sosialis tersebut?
1. China
China merupakan salah satu negara yang (awalnya) menganut sistem ekonomi sosialis. Pemerintah China memiliki kendali paling secara umum dikuasai terhadap beberapa penentuan kebijakan dan kegiatan ekonomi di negara tersebut.
Seiring waktu berjalan, balasannya sistem ekonomi China mengalami perubahan secara perlahan. Perubahan terjadi seiring dengan beberapa arah kebijakan yang ditujukan untuk membangkitkan kembali kestabilan ekonomi.
Untuk dikala ini, sistem ekonomi China 'tampak' ibarat menganut sistem ekonomi liberal. Hal tersebut dilakukan alasannya yaitu China ingin membuka diri terhadap perdagangan internasional -- alasannya yaitu hal itu berpotensi menguntungkan mereka.
Meskipun 'tampak' menerapkan sistem ekonomi liberal, pemerintah China masih menganggap diri mereka sebagai negara yang pro terhadap sosialisme.
Bentuk sosialis mampu dilihat dari total perusahaan yang ada di China, 70% merupakan BUMN dan sisanya dikuasai oleh swasta.
Jumlah perusahaan swasta terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan sinyal-sinyal bahwa China mulai menerapkan sistem ekonomi liberal, namun tetap mempertahankan sistem ekonomi sosialis. Istilahnya, sistem yang mereka terapkan yaitu sistem ekonomi campuran (liberal+sosialis).
Adanya 'perubahan' sistem ekonomi tersebut, menjadikan dampak faktual bagi perekonomian China. Saat ini China tercatat sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Baca juga:
2. Korea Utara
Korea Utara merupakan negara yang 'paling tampak' menerapkan sistem ekonomi sosialis. Hal itu terlihat dari adanya penguasaan dan kendali penuh oleh pemerintah terhadap seluruh kegiatan ekonomi di negaranya.
Penerapan sistem ekonomi di Korea Utara hampir sama dengan di China. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan -- yakni di Korea Utara tak memiliki Bursa Efek.
Tidak adanya Bursa Efek menunjukkan bahwa perekonomian Korea Utara sangat tertutup dan tidak mudah untuk membuka penanaman modal gila di negaranya. Bahkan sistem ekonomi yang diterapkan di Korea Utara jauh 'lebih sosialis' kalau dibandingkan dengan di China.
Sistem ekonomi sosialis di Korea Utara mampu dibilang tidak cukup sukses. Hal itu mampu dilihat dengan pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang mengalami kemunduran. Bahkan kemajuan ekonominya kalah jauh dari negara tetangga Korea Selatan.
3. Kuba
Kuba yaitu salah satu negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis. Bahkan sistem ekonomi sosialis yang mereka anut cukup menonjol dibandingkan negara sosialis lainnya.
Peran pemerintah Kuba sangat secara umum dikuasai dalam mengendalikan seluruh kegiatan ekonomi negara, seperti:
- Menciptakan kemudahan kesehatan untuk rakyatnya
- Adanya sekolah gratis yang diberikan untuk rakyat di segala jenjang pendidikan
- Negara menunjukkan hunian untuk rakyatnya dengan kegiatan subsidi, dan
- Negara menunjukkan subsidi untuk materi pangan.
Dari banyaknya kemudahan yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya, sekilas tampak bahwa negara ini sangat memperhatikan dan menjamin nasib rakyatnya. Akan tetapi, ada sisi buruk dari penerapan sistem sosialis di Kuba, yakni rendahnya upah yang diterima oleh kaum buruh di negara tersebut (sebagai akhir dari banyaknya kemudahan yang dibangun).
Senada dengan Korea Utara, di Kuba rupanya juga tak memiliki Bursa Efek. Hal itu mengindikasikan kalau perdagangan di Kuba sangat tertutup dari negara lain, dan mereka ibarat membatasi penanaman modal gila yang masuk.
Pada tahun 2010, Kuba perlahan mulai mengubah sistem ekonominya. Mereka mulai menganut sistem ekonomi 'ganda', di mana sistem ekonomi sosialis diterapkan untuk beberapa sektor tertentu, dan ada juga sistem ekonomi campuran yang diterapkan di sektor lainnya.
Perubahan sistem ekonomi tersebut dimaksudkan untuk melaksanakan revolusi ekonomi demi mewujudkan pasar bebas dengan membuka kegiatan ekspor impor dengan dunia internasional dan memanfaatkan kekayaan pariwisata mereka.
Perubahan sistem ekonomi juga terjadi dikarenakan beban negara yang terlalu besar dalam menunjukkan dana subsidi kepada rakyatnya.
Baca juga:
Itulah ia pemaparan perihal pola negara di dunia yang menganut sistem ekonomi sosialis. Semoga pemaparan di atas mampu menambah wawasan anda seputar sistem ekonomi yang ada di dunia.
(Sumber: Dosenekonomi.com)
Comments
Post a Comment