Skip to main content

Sisi Gelap Bisnis (Secara Umum): Kapitalisme Kian Merajalela

Onlenpedia.com | Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin!

Ya, itulah dampak buruk dari sistem ekonomi yang mulai 'mengarah' ke sistem liberal / kapitalisme, di mana kaum bermodal semakin menguasai sendi perekonomian di negara kita. Inilah yang menjadi sisi buruk dunia urusan ekonomi (secara umum), sebab dominasi kapitalisme yang semakin menggila -- dan berpotensi 'mematikan' para pengusaha bermodal kecil.


sisi gelap urusan ekonomi umum kapitalisme kian merajalela ekonomi
Kapitalisme kian merajalela / via Pixabay


Pada umumnya, negara yang menganut sistem kapitalisme -- cenderung bergerak lebih cepat dalam kemajuan perekonomian. Banyak sekali perusahaan-perusahaan raksasa yang lahir, sebagai akhir dari pasar persaingan tepat (pasar bebas).

Yang namanya kompetisi -- hanya ada sedikit pemenang, dan lebih banyak pihak yang kalah. Biasanya para pemenang memiliki banyak keunggulan, salah satunya yaitu permodalan yang besar lengan berkuasa yang jadi ciri khas kaum kapitalis.


Kapitalisme di dunia urusan ekonomi nyata

Di dunia urusan ekonomi nyata, kapitalis masih menjadi penguasa dalam sektor ekonomi. Ketika ada perusahaan yang maju dalam memproduksi sebuah produk, maka mereka akan 'melebarkan sayap' untuk memproduksi produk lainnya. Mereka menyerupai tak puas untuk menguasai 1 pasar saja, kemudian ingin merambah pasar lainnya. Mereka bahkan tak segan untuk 'mengkopas' produk perusahaan lain yang sedang booming.

Sebagai contoh, ada perusahaan yang sukses memproduksi produk sabun, kemudian melebarkan sayap untuk memproduksi produk mie instan. Sukses dengan produk mie instan, mereka pun tak puas dan kembali 'melebarkan sayap' ke produk lainnya -- yakni produk kopi instan. Ke depannya, bukan tidak mungkin mereka akan melebarkan sayap ke produk makanan ringan, teh dalam botol, dan air mineral -- menyerupai apa yang dilakukan oleh kapitalis-kapitalis lainnya.

Di sini kami tak akan menyebutkan nama perusahaan di atas, guna menjaga privasi. Dan anda pasti tahu nama perusahaan yang dimaksudkan di atas.

Mereka yang punya modal bisa melaksanakan segalanya. Mereka bisa melebarkan sayap bisnis, promosi gencar di TV (yang biayanya cukup mahal), mengakuisisi perusahaan-perusahaan kecil, 'melebarkan sayap' ke ranah politik (mendirikan partai), dan kegiatan-kegiatan lainnya. Mereka menyerupai ingin menguasai semuanya dengan 'power' yang mereka miliki. Hal menyerupai inilah yang membuat kesenjangan sosial dan ekonomi kian meningkat di negara kita.


Kapitalisme di dunia urusan ekonomi online

Kapitalisme rupanya tak hanya marak di dunia urusan ekonomi nyata. Sistem ini sepertinya juga 'menular' ke dunia urusan ekonomi online, yang mana banyak situs-situs kapitalis (disokong modal besar) yang ingin menguasai segala-galanya.

Sebagai contoh, ada perusahaan online yang awalnya berkonsep marketplace produk fisik, kemudian melebarkan sayap ke ranah pembayaran online (pulsa, listrik, PDAM, BPJS, dll), penjualan tiket kereta api, penjualan voucher game, santunan online, dan lain sebagainya. Contoh lainnya, ada juga perusahaan online yang awalnya berkonsep transportasi on demand, kemudian melebarkan sayap ke ranah pembayaran online, jasa untuk rumah tangga, pemesanan obat apotek, pemesanan tiket bioskop, dan lain sebagainya.

Kami juga tak akan menyebutkan nama kedua perusahaan di atas (demi privasi), tapi anda pasti tau dengan kedua perusahaan tersebut. Yang pasti, kedua perusahaan di atas memiliki kesamaan -- yakni sama-sama disokong dana besar dari investor.


Baca juga:



Lalu, apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi kapitalisme yang kian merajalela ini?

Dengan semakin kuatnya para kapitalis, ini menyerupai 'memaksa' masyarakat kalangan menengah ke bawah untuk menjadi 'pengikut' mereka. 'Pengikut' yang dimaksud menyerupai menjadi karyawan mereka, mitra, reseller, distributor, dan profesi lainnya yang bergantung dengan mereka.

Apabila kita bersikeras untuk menjadi pesaing mereka, maka hal itu akan sia-sia saja. Sekuat-kuatnya kita bertahan, pasti akan tumbang juga, sebab kalah dalam banyak sekali hal, menyerupai persaingan harga, volume promosi, kekuatan branding, dan lain sebagainya. Minimal, bisa saja perusahaan kita 'terpaksa' harus diakuisisi oleh mereka -- lantaran tidak ada pilihan lain (daripada melarat dan tak menerima apa-apa). Inilah yang menjadi kerikil sandungan terbesar kita untuk maju, lantaran kalah segala-galanya dari kaum kapitalis tersebut.


Baca juga:



Itulah ia sedikit gambaran ihwal sisi gelap dunia urusan ekonomi secara umum, yakni dominasi kaum kapitalis yang kian merajalela. Dengan adanya fakta tersebut, sulit rasanya para pebisnis kecil bisa menumbangkan dominasi para 'raksasa'. Kalaupun bisa menciptakan produk yang inovatif dan belum ada di pasaran, para kapitalis pasti tak akan tinggal membisu dan eksklusif 'mengkopas' produk tersebut untuk dibuat menjadi versi mereka. Jadinya, produk inovatif si pebisnis kecil kemungkinan akan KALAH bersaing, lantaran produk tiruan sang kapitalis jauh lebih baik, lebih murah, dan lebih sering beriklan di televisi.

Bagaimana menurut anda?


Comments

Popular posts from this blog

Fix Couldn't Place Call issue on WhatsApp Video Calling

We were waiting for video calling feature on WhatsApp and when it’s finally arrived at our android and iOS device. We are facing duduk perkara to connect the video call with an error message “couldn’t place call”.  Now some people think because this message also shows that you don’t have video call supported device so you can’ video call. It is not true every phone which has front facing camera can do video calling. Then why this issue become a headache for us how we are not able to connect the video call on WhatsApp? Don’t worry guys I will explain it to you in a very simple manner and give you the solution. So let’s get started. Fix couldn’t call issue on WhatsApp video calling Many WhatsApp users facing this duduk perkara and they fail to resolve the issue. Reasons are many but the solution is very simple. Whatsapp version Finally, video calling feature rolled out to WhatsApp version 2.16.316 and higher. But the video calling feature will only work with the beta version o

How To Download Youtube Videos Without Any Third Party App

We All Watch Videos But when it comes to watching Online Videos the commencement cite comes inwards our heed is Youtube. inwards this postal service I am going to demo yous that how tin yous download Youtube videos without whatever 3rd political party software. Youtube is the Largest Video Search Engine inwards the globe in addition to Second Largest Search Engine of whatever type subsequently Google. See Also: Hide Videos of Android Without Any Third Party App. Youtube Started its services on 14th February 2005 since in addition to then its grew upwardly in addition to straightaway it ranks every mo the iii nearly visited sites inwards the world. Youtube gives us facility to spotter videos Online alone every mo it is an online streaming website, user tin see the site in addition to search for the video they would similar to meet in addition to tin spotter that video online. but inwards today’s postal service I am going to say yous that how tin yous download Youtube

How to Register UPI App to Transfer & Receive Money [Step by Step]

UPI means unified payment interface. It’s a new way of transferring and receiving money directly into your bank account instantly. It is like IMPS (Immediate Payment Service) but with new and simple user interface. Every transaction is as simple as sending an email and best thing is you don’t need to add payee details like Full name, Bank name, IFSC code, Account number, MMID etc. For sending and receiving payment you can use any Indian bank UPI app with a unique username called VPA (Virtual Payment Address). For example username@pnb, username2@sbi though you can also use Aadhaar number to receive payment and other old methods like Account number and IFSC code, MMID and mobile number. What is exactly Virtual Payment Address (VPA) In UPI payment system you create a unique username like a unique email id for your bank account such as username@sbi . So whenever you want to receive payment you just give your unique id and that's it, and this unique id known as virtual payment