Skip to main content

Sisi Gelap Bisnis Online (Part 3): Apakah Bisnis Adsense Masih Menjanjikan?

Onlenpedia.com | Kali ini kita akan membahas wacana seri ketiga dari kumpulan artikel bertajuk 'sisi gelap urusan ekonomi online'. Anda mampu membaca kumpulan artikel sebelumnya di: SISI GELAP BISNIS ONLINE.

Untuk episode ketiga ini, admin akan sedikit 'menyinggung' wacana urusan ekonomi online yang digadang-gadang paling populer di Indonesia dan bahkan dunia. Bisnis yang dimaksud yakni menjadi publisher Google Adsense, yang merupakan ad network berbasis PPC (pay per cl*ck) terbesar di dunia milik Google.


apakah urusan ekonomi adsense masih menjanjikan di masa depan
Apakah urusan ekonomi Adsense masih menjanjikan? / via Google Adsense


Memang betul, urusan ekonomi Adsense memang sangat menjanjikan. Akan tetapi, proses untuk menuju kesuksesan dalam Adsense membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Anda harus siap membangun 'armada' Adsense anda yakni berupa blog atau video Youtube. Kemudian, anda harus membuat banyak konten original dan berkualitas, mendapatkan traffic, mendaftarkan ke Google Adsense, sampai menerima penghasilan yang stabil. Butuh waktu sampai 1 tahun (bahkan lebih) gres anda mampu menghasilkan pendapatan yang stabil, itupun kalau anda fokus dan konsisten dalam membangun blog / Youtube anda.


Peluang urusan ekonomi Adsense di masa sekarang

Nah, biar anda mampu memahami bagaimana peluang urusan ekonomi Adsense di masa sekarang, di sini akan dipaparkan 7 fakta wacana 'sisi gelap' urusan ekonomi Adsense. Adapun 7 fakta yang dimaksud, meliputi:


1. CPC Blog berbahasa Indonesia sangat 'menyesakkan', beda dengan CPC blog berbahasa Inggris

Apabila anda (sejak awal) membangun 'armada' Adsense berupa blog berbahasa Inggris, maka langkah yang anda ambil sangatlah tepat. Bisnis Adsense masih sangat menjanjikan, apabila target marketnya yakni negara-negara premium, menyerupai Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia. Untuk mencapai market tersebut, maka konten blog yang anda berdiri haruslah menggunakan bahasa Inggris.

Sebaliknya, apabila anda sudah membangun blog -- namun menggunakan bahasa Indonesia, maka urusan ekonomi Adsense dirasa kurang menjanjikan. Ketahuilah, nilai CPC (cost per cl*ck) Adsense dengan target visitor Indonesia sangatlah kecil. Rata-rata CPC dari blog berbahasa Indonesia berada di kisaran 0.03 - 0,1 dolar. Bahkan ada pula publisher yang pernah menerima CPC hanya 0,01 dolar.

Sungguh miris memang, apabila anda fokus di urusan ekonomi Adsense dengan mengandalkan blog berbahasa Indonesia. Banyak pakar menyarankan biar blog bahasa Indonesia jangan hanya fokus pada penghasilan Adsense, alasannya yakni kesannya sangat mengecewakan. Apabila anda hanya memiliki blog bahasa Indonesia, maka anda harus memiliki sumber pendapatan selain Adsense, seperti:

- affiliasi / CPA

- iklan mandiri

- jasa review

- jual produk / jasa

dan lain-lain.

Beda halnya kalau anda membangun blog bahasa Inggris. Penghasilan blog bahasa Inggris dari Adsense mampu mencapai 10 kali lipat dari penghasilan blog bahasa Indonesia (dengan traffic yang sama). Jadi, apabila anda hanya ingin fokus di Adsense, maka mulailah membangun blog berbahasa Inggris -- alasannya yakni blog berbahasa Inggris masih sangat menjanjikan untuk urusan ekonomi ini.


2. Pembaca mulai 'melek' dengan eksistensi iklan dan kadang tak menghiraukan

Seiring waktu berjalan, pembaca pun mulai 'melek' dengan eksistensi iklan pada blog / situs di internet. Mereka pun tak menghiraukan eksistensi iklan tersebut dan enggan untuk melaksanakan kl*k pada iklan tersebut.

Banyak publisher Adsense yang mengeluh penurunan CTR (perbandingan jumlah tayangan iklan dengan kl*k iklan), lantaran pembaca yang mulai 'melek' dengan iklan. Kalau hal ini dibiarkan terus-menerus, maka penghasilan para publisher Adsense akan mengalami penurunan.


3. Adanya fitur adblock yang mampu memblokir iklan

Selain 'melek' akan eksistensi iklan, para pembaca pun kadang terganggu dengan eksistensi iklan yang ada di blog yang mereka kunjungi. Keberadaan iklan kadang mengganggu user experience, lantaran loading blog yang lama, iklan yang tak relevan dengan konten, terlalu banyak iklan yang 'berhamburan' di blog, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, tidak sedikit pengunjung blog yang mulai memasang adblock (penangkal iklan) di browser mereka. Tujuannya, biar mereka lebih nyaman browsing dan tidak ada iklan lagi yang mengganggu mereka. Dampaknya bagi publisher, maka penghasilan mereka akan 'terjun bebas'.


4. Adanya browser yang secara default memblok iklan

Senada dengan poin ketiga, tapi poin keempat ini lebih parah lagi.

Kalau fitur Adblock, tak semua orang mengetahui eksistensi fitur tersebut. Beda dengan browser, banyak orang yang tahu -- terutama browser yang fast loading, bebas iklan, dan ringan, maka banyak orang yang menggunakan browser tersebut.

Ketahuilah, browser yang dimaksud di atas -- secara default memblok iklan di blog. Di sini kami tak akan menyebutkan namanya, demi menjaga privasi.

Yang pasti, banyak publisher Adsense yang kecewa dengan eksistensi browser tersebut. Bahkan ada diantara mereka yang menciptakan tools / software anti browser tersebut yang dipasang diblog mereka. Apabila ada pengunjung yang mengunjungi blog mereka lewat browser tersebut, maka akan muncul tulisan: "Browser not support, tolong gunakan browser yang disarankan menyerupai Google Chrome".

Semua itu dilakukan biar penghasilan si publisher Adsense tetap stabil. Namun kenyataannya justru sebaliknya, para pengunjung malah meninggalkan blog tersebut dan memilih blog lain untuk dikunjungi. Itu artinya para pengunjung sudah cinta mati pada browser 'anti iklan' yang mereka gunakan.

Ini tentunya sangat tidak cantik bagi masa depan pebisnis Adsense.


Baca juga:



5. Persaingan sengit antar sesama pemain adsense

Selain alasannya yakni faktor 'pihak ketiga' (browser dan adblock), 'suram'nya urusan ekonomi Adsense juga dikarenakan persaingan sengit antar sesama publisher Adsense.

Semakin menjanjikan suatu bisnis, maka urusan ekonomi tersebut akan menjadi 'magnet' bagi pebisnis lain. Banyak pemain-pemain gres yang muncul di urusan ekonomi tersebut, yang menimbulkan terjadinya persaingan yang sangat sengit. Tidak heran, kalau setiap menit muncul jutaan konten gres di mesin pencari Google.

Imbas dari persaingan yang semakin sengit, akan ada pemenang -- dan akan ada yang kalah dan 'tersingkir'. Maka dari itu, banyak pebisnis Adsense yang berhenti di tengah jalan, lantaran hasil kerja keras mereka tak sesuai dengan ekspektasi lantaran kalah bersaing dengan publisher lain.


6. Jumlah pengiklan yang semakin minim di Indonesia

Bertambahnya jumlah publisher Adsense rasanya tak sebanding dengan bertambahnya jumlah pengiklan Adwords. Ketahuilah, sumber penghasilan pebisnis Adsense yakni dari pihak pengiklan yang menggunakan Adwords untuk menjalankan kampanye iklan mereka.

Faktanya, jumlah publisher Adsense tumbuh dengan cepat, sedangkan jumlah pengiklan Adwords tumbuh dengan sangat lambat. Hasilnya, 'jatah iklan' pun terbagi-bagi dan senada dengan 'jatah penghasilan' pebisnis Adsense yang juga terbagi-bagi.


7. Banyaknya ad network selain Awords

Poin ketujuh ini merupakan penyebab dari poin keenam, di mana banyaknya ad network pesaing dari Google Adwords, sehingga ad network milik Google tersebut mulai sepi pengiklan.

Ada banyak ad network pesaing Adwords, seperti:

a. PPC
- Chitika
- Media.net
- Adstar
- Adplus
- Adnow
- BingAds
dll

b. CPM
- Bidvertiser
- Yllix
dll

c. Pop up / pop under
- PopAds
- Popcash
dll

d. Affiliate / CPA
- Accesstrade
- Ratakan
- IDAFF
- Peerfly
- Mundo Media
- Click Dealer
- CPA Indo
- Sharepop
- Adcenter
dll.

e. Facebook Ads
(Untuk yang terakhir ini merupakan pesaing terberat Adwords).

Alhasil, pengiklan pun diberi banyak pilihan memasang iklan (tak harus di Google Adwords). Efeknya, tentu besar lengan berkuasa pada penghasilan publisher Adsense.


Baca juga:



KESIMPULAN

Dari artikek bertajuk 'Sisi gelap urusan ekonomi online: Prospek urusan ekonomi Adsense ke depannya' di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

• Bisnis Adsense masih menjanjikan, apabila menggunakan blog bahasa Inggris.

• Apabila anda menggunakan blog bahasa Indonesia, jangan hanya fokus di Adsense -- tapi carilah alternatif lain, menyerupai Affiliasi / CPA, iklan mandiri, jasa review, atau jualan produk / jasa di blog.

• Jangan selamanya bergantung pada Adsense, alasannya yakni banyak faktor yang membuat masa depan urusan ekonomi ini kian suram, menyerupai pembaca yang mulai 'melek' iklan, adanya fitur adblock, adanya browser yang secara default memblok iklan, persaingan antar pebisnis adsense yang kian ketat, serta pertumbuhan jumlah pengiklan Adwords yang kalah jauh dari pertumbuhan jumlah publisher Adsense.

• Mulailah memikirkan plan B, plan C, dan seterusnya, biar 'dapur anda tetap ngepul'..


Baca juga:



Itulah beliau uraian singkat wacana 'sisi gelap urusan ekonomi Adsense yang kian suram'. Meskipun admin memandang kalau urusan ekonomi ini kian suram, namun admin sendiri masih memasang iklan Adsense di blog ini. Meskipun kesannya recehan, admin masih punya metode monetisasi lain dari blog ini yang mampu menjadi sumber penghasilan utama selain Adsense. Jadi, Adsense di blog ini hanya sebagai sampingan saja.

Ke depannya, admin pun tengah menyiapkan jasa / layanan sebagai 'penopang urusan ekonomi cadangan', apabila penghasilan Adsense dan iklan lainnya di blog ini kian 'mengenaskan'. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kita perlu memiliki 'plan cadangan' dan ini coba admin terapkan di urusan ekonomi online yang admin jalankan.

Bagaimana dengan anda?


Comments

Popular posts from this blog

Fix Couldn't Place Call issue on WhatsApp Video Calling

We were waiting for video calling feature on WhatsApp and when it’s finally arrived at our android and iOS device. We are facing duduk perkara to connect the video call with an error message “couldn’t place call”.  Now some people think because this message also shows that you don’t have video call supported device so you can’ video call. It is not true every phone which has front facing camera can do video calling. Then why this issue become a headache for us how we are not able to connect the video call on WhatsApp? Don’t worry guys I will explain it to you in a very simple manner and give you the solution. So let’s get started. Fix couldn’t call issue on WhatsApp video calling Many WhatsApp users facing this duduk perkara and they fail to resolve the issue. Reasons are many but the solution is very simple. Whatsapp version Finally, video calling feature rolled out to WhatsApp version 2.16.316 and higher. But the video calling feature will only work with the beta version o

How To Download Youtube Videos Without Any Third Party App

We All Watch Videos But when it comes to watching Online Videos the commencement cite comes inwards our heed is Youtube. inwards this postal service I am going to demo yous that how tin yous download Youtube videos without whatever 3rd political party software. Youtube is the Largest Video Search Engine inwards the globe in addition to Second Largest Search Engine of whatever type subsequently Google. See Also: Hide Videos of Android Without Any Third Party App. Youtube Started its services on 14th February 2005 since in addition to then its grew upwardly in addition to straightaway it ranks every mo the iii nearly visited sites inwards the world. Youtube gives us facility to spotter videos Online alone every mo it is an online streaming website, user tin see the site in addition to search for the video they would similar to meet in addition to tin spotter that video online. but inwards today’s postal service I am going to say yous that how tin yous download Youtube

How to Register UPI App to Transfer & Receive Money [Step by Step]

UPI means unified payment interface. It’s a new way of transferring and receiving money directly into your bank account instantly. It is like IMPS (Immediate Payment Service) but with new and simple user interface. Every transaction is as simple as sending an email and best thing is you don’t need to add payee details like Full name, Bank name, IFSC code, Account number, MMID etc. For sending and receiving payment you can use any Indian bank UPI app with a unique username called VPA (Virtual Payment Address). For example username@pnb, username2@sbi though you can also use Aadhaar number to receive payment and other old methods like Account number and IFSC code, MMID and mobile number. What is exactly Virtual Payment Address (VPA) In UPI payment system you create a unique username like a unique email id for your bank account such as username@sbi . So whenever you want to receive payment you just give your unique id and that's it, and this unique id known as virtual payment